Metrik (Metric) adalah sebuah ukuran yang mampu di-verifikasi, dinyatakan
baik dalam bentuk kuantitatif atau kualitatif yang didefinisikan sehubungan
dengan suatu titik acuan. Tanpa metrik, tidak ada perusahaan yang bisa berharap
untuk berfungsi secara efektif atau efisien setiap hari. Metrik memberikan
kita:
- Kontrol oleh atasan.
- Pelaporan data ke atasan dan kelompok eksternal.
- Komunikasi.
- Pembelajaran.
- Perbaikan.
Metrik menyampaikan harapan,
mengidentifikasi masalah, mengarahkan tindakan, dan memotivasi orang. Membangun
metrik yang tepat sangat penting untuk sebuah perusahaan. Masalah harus
diantisipasi dan tindakan korektif diambil sebelum mereka menjadi parah. Dengan
demikian, perusahaan tidak bisa mengambil risiko dengan menunggu bereaksi
sampai siklus order selesai dan umpan balik dari pelanggan diterima.
Kini pengendalian produksi bekerja di
lingkungan yang menuntut terbentuk oleh enam tantangan utama:
1. Pelanggan yang tidak pernah puas.
2. Sebuah supply
chain yang besar dan harus dikelola.
3. Sebuah siklus hidup produk yang semakin pendek dan
lebih pendek.
4. Sejumlah data yang besar
5. Penekanan pada margin keuntungan yang lebih diperas
6. Peningkatan sejumlah alternatif.
Sebuah perusahaan memiliki strategi
perusahaan yang menyatakan tentang bagaimana ia akan memperlakukan pelanggannya
dan layanan apa yang akan ia supply. Hal ini mengidentifikasi bagaimana perusahaan
akan bersaing di pasar. Adalah pelanggan yang menilai penawaran perusahaan
dengan keputusannya untuk membeli atau tidak membeli. Metrik menghubungkan
strategi untuk operasi. Pada akhirnya, keduanya dipertemukan oleh metrik. Figure
1.4 menunjukkan grafik ini.
Sisi kanan gambar berhubungan dengan
operasional dan dengan implementasi serta penggunaan metrik. Fokus (Focus) menggambarkan kegiatan tertentu
yang akan diukur. Standar (Standard) adalah
tolok ukur yang menjadi dasar perbandingan yang kinerja dinilai.
Ada perbedaan antara pengukuran dan
standar. Sebuah ukuran kinerja (performance
measure) harus terukur dan obyektif dan mengandung setidaknya dua
parameter. Sebagai contoh, jumlah pesanan per hari terdiri dari kuantitas dan
pengukuran waktu.
Transformasi kebijakan perusahaan
dalam tujuan dan sasaran yang spesifik menciptakan standar kinerja (performance standards). Setiap tujuan harus
memiliki nilai target. Contoh ini akan meningkatkan fill rate order hingga 98% yang diukur dengan jumlah lines. Standar kinerja menetapkan
tujuan, sementara ukuran kinerja mengatakan seberapa dekat Anda datang.
Banyak perusahaan tidak menyadari
potensi manfaat pengukuran kinerja, mereka juga tidak tahu bagaimana mengukur
kinerja. Hal ini dapat digunakan tanpa standar kinerja. Hal ini mungkin terjadi
ketika konsep pengukuran kinerja dan standar masih baru. Ketika standar-standar
mulai digunakan, manajemen dapat mulai memantau perusahaan. Pepatah mengatakan,
"Apa yang tidak Anda ukur, tidak dapat Anda kontrol," masih berlaku
sampai hari ini seperti berlakunya ketika pertama kali dinyatakan.
The old saying, “What you do not measure, you cannot control,”
Langkah-langkah yang diperlukan dalam
melaksanakan program tersebut adalah:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan.
2. Menentukan kinerja.
3. Menyatakan pengukuran yang akan digunakan.
4. Menetapkan standar kinerja.
5. Memberi pelatihan kepada user.
6. Memastikan program ini diterapkan secara konsisten.
Meskipun kinerja keuangan secara
tradisional telah menjadi ukuran keberhasilan di sebagian besar perusahaan,
saat ini fokusnya adalah pada perbaikan terus-menerus (continuous improvement), dan dengan ini, peningkatan di standar-standar.
Perhatian tidak harus ditempatkan pada perbaikan "one-shot" tapi pada
hal-hal seperti tingkat peningkatan kualitas, biaya, kehandalan, inovasi, efektivitas,
dan produktivitas.
Diterjemahkan oleh Maramis Setiawan
Sumber: Introduction to Materials Management, 6th edition, by J.R Tony Arnold; Stephen N Chapman; Lloyd M Clive.
Sumber: Introduction to Materials Management, 6th edition, by J.R Tony Arnold; Stephen N Chapman; Lloyd M Clive.
0 komentar:
Posting Komentar